• http://mengajiislam.blogspot.co.id/

    Mengaji Islam, Aplikasi Islam, Artikel Islam, Belajar Islam, Ensiklopedia Islam, Hukum Islam, Ilmu Islam, Islam Itu Benar, Makalah Agama Islam, Situs Islam, Tentang Islam

  • http://mengajiislam.blogspot.co.id/

    Mengaji Islam, Aplikasi Islam, Artikel Islam, Belajar Islam, Ensiklopedia Islam, Hukum Islam, Ilmu Islam, Islam Itu Benar, Makalah Agama Islam, Situs Islam, Tentang Islam

  • http://mengajiislam.blogspot.co.id/

    Mengaji Islam, Aplikasi Islam, Artikel Islam, Belajar Islam, Ensiklopedia Islam, Hukum Islam, Ilmu Islam, Islam Itu Benar, Makalah Agama Islam, Situs Islam, Tentang Islam

Minggu, 01 Mei 2016

HUMOR GUS DUR



Tanya Jawab Dengan Gus Dur 
Question : Gus, Mengapa Demam Berdarah marak di Jakarta ? 
Gus Dur : Karena Sutiyoso melarang bemo, becak dan sebentar lagi bajaj. Padahal nyamuk sini cuma takut sama tiga roda. 
Q: Mengapa dalam kampanye mereka, parpol-parpol senang membodohi rakyat? 
G: Sebab kalau pintar rakyat tak akan pilih parpol-parpol itu. Orang pintar pilih Tolak Angin. 
Q: Mengapa kampanye PPP selalu rame? 
G: Sebab tiap suami membawa empat istri. 
Q: Mengapa sampai kapan pun bulan bintang tak akan menang? 
G: Sebab masih ada Matahari. 
Q: Gus, Mengapa Anda selalu menutup doanya dengan “inggih, inggih” 
G: Saya ndak mau bilang Amin…Amin. .., saya sebel dengan orang itu. 
Q: Menurut Anda partai-partai mana saja yang sealiran ? 
G: Partai Keadilan Sejahtera, Partai Damai Sejahtera dan Partai Buruh Sejahtera. 
Q: Mengapa perilaku PDIP sering disamakan dengan perilaku Golkar? 
G: Karena MEGA kan artinya sama dengan AKBAR. 
Q: Jabatan apa menurut Anda yang cocok diduduki oleh Amin Rais ? 
G: Kepala Bulog. Biar dia seneng ngurusin Rice 
Q: Siapakah sebenarnya musuh terbesar PDIP ? 
G: Taufik:censored: Kiemas, karena sudah sering dia menggoyang mbak Mega. 
Q: Kemaren Anda sudah berkunjung ke SBY, Dimana sekarang SBY berada ?. 
G: Yo’ kamu ini piye toh’… SBY dari dulu ada di Jowo Timur. 
Q: Gus, Gimana kalau Anda dicalonkan dengan pendamping Anda Akbar Tanjung ? 
G: Ogah !!! Takut Bocor ! 
Q: Bocor kenapa Gus ? 
G: ‘ntar mahasiswa naek naek genteng MPR lagi Diposkan oleh Posko Gatara Sawunggaling

HAJI TANPA KE TANAH SUCI



Kisah Ulama Berhaji Tanpa ke Tanah Suci

Perjalanan haji Abdullah bin Mubarak ke Tanah Suci terhenti kala ia sampai di kota Kufah. Dia melihat seorang perempuan sedang mencabuti bulu itik dan Abdullah seperti tahu, itik itu adalah bangkai.

"Ini bangkai atau hasil sembelihan yang halal?" tanya Abdullah memastikan.

"Bangkai, dan aku akan memakannya bersama keluargaku."

Ulama hadits yang zuhud ini heran, di negeri Kufah bangkai ternyata menjadi santapan keluarga. Ia pun mengingatkan perempuan tersebut bahwa tindakannya adalah haram. Si perempuan menjawab dengan pengusiran.

Abdullah pun pergi tapi selalu datang lagi dengan nasihat serupa. Berkali-kali. Hingga suatu hari perempuan itu menjelaskan perihal keadaannya.

"Aku memiliki beberapa anak. Selama tiga hari ini aku tak mendapatkan makanan untuk menghidupi mereka."

Hati Abdullah bergetar. Segera ia pergi dan kembali lagi bersama keledainya dengan membawa makanan, pakaian, dan sejumlah bekal.

"Ambilah keledai ini berikut barang-barang bawaannya. Semua untukmu."

Tak terasa, musim haji berlalu dan Abdullah bin Mubarak masih berada di Kufah. Artinya, ia gagal menunaikan ibadah haji tahun itu. Dia pun memutuskan bermukim sementara di sana sampai para jamaah haji pulang ke negeri asal dan ikut bersama rombongan.

Begitu tiba di kampung halaman, Abdullah disambut antusias masyarakat. Mereka beramai-ramai memberi ucapan selamat atas ibadah hajinya. Abdullah malu. Keadaan tak seperti yang disangkakan oran-orang. "Sungguh aku tidak menunaikan haji tahun ini," katanya meyakinkan para penyambutnya.

Sementara itu, kawan-kawannya yang berhaji menyuguhkan cerita lain. "Subhanallah, bukankah kami menitipkan bekal kepadamu saat kami pergi kemudian mengambilnya lagi saat kau di Arafah?"

Yang lain ikut menanggapi, "Bukankah kau yang memberi minum kami di suatu tempat sana?"

"Bukankah kau yang membelikan sejumlah barang untukku," kata satunya lagi.

Abdullah bin Mubarak semakin bingung. "Aku tak paham dengan apa yang kalian katakan. Aku tak melaksanakan haji tahun ini."

Hingga malam harinya, dalam mimpi Abdullah mendengar suara, "Hai Abdullah, Allah telah menerima amal sedekahmu dan mengutus malaikat menyerupai sosokmu, menggantikanmu menunaikan ibadah haji." Demikian diceritakan kitab An-Nawâdir karya Syekh Syihabuddin Ahmad ibn Salamah al-Qulyubi.